Pada hari Senin (26/5/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bapak Bahlil Lahadalia, secara resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025-2034. Acara peluncuran tersebut bertempat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Dalam sambutannya, Bapak Bahlil menyampaikan bahwa penyusunan RUPTL yang kini telah disahkan ini melibatkan serangkaian proses yang ekstensif dan kajian mendalam. Proses ini dilakukan untuk memastikan keselarasan dengan kebutuhan energi nasional.
Lebih lanjut, Bapak Bahlil menegaskan bahwa RUPTL ini juga telah memenuhi target yang ditetapkan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
"Saya tidak menginginkan RUPTL disusun hanya berdasarkan pesanan atau konsep sepihak. Keinginan kami adalah membangun konsep yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini, dengan mempertimbangkan data dan kondisi masa lalu. Oleh karena itu, setelah melalui beberapa kali pleno yang melibatkan Menteri Keuangan, jajaran PLN, dan perubahan signifikan, akhirnya RUPTL ini telah diselesaikan," jelasnya.
Bapak Bahlil juga menambahkan bahwa RUPTL ini akan menjadi panduan penting dalam mengimplementasikan program ketahanan energi nasional.
Beliau mengungkapkan bahwa dalam RUPTL 2025-2034, kapasitas pembangkit listrik akan meningkat menjadi 69,5 GW. Komposisinya terdiri dari pembangkit EBT sebesar 42,6 GW, storage sebesar 10,3 GW, dan pembangkit fosil sebesar 16,6 GW.
"Hasilnya menunjukkan bahwa 76% dari total kapasitas akan berasal dari energi baru terbarukan. Dari 76% tersebut, sekitar 42,6 GW adalah EBT dan 10,3 GW adalah storage," paparnya.