Seorang Youtuber yang fokus pada pembahasan mobil listrik di Tiongkok menyampaikan permohonan maaf kepada BYD terkait tuduhan yang tidak berdasar. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Seorang Youtuber terkemuka di Tiongkok, yang dikenal dengan akun 'Telescope', baru-baru ini mengeluarkan pernyataan maaf yang ditujukan langsung kepada BYD. Permintaan maaf ini muncul setelah sang pendiri dan juga pembawa acara, yang bernama Sean, membuat klaim yang ternyata keliru mengenai perusahaan otomotif tersebut.
Insiden ini tampaknya berkaitan erat dengan perselisihan hukum yang melibatkan pula merek mobil Tiongkok lainnya, yaitu Nio. Seperti yang dilansir oleh Car News China, pada bulan Juni 2022, sebuah video diunggah dengan judul 'BYD dan Nio, Siapa yang Menipu Konsumen?' melalui akun Che Shiji. Video tersebut mengklaim bahwa Nio ES8 dijual dengan harga antara 470.000 hingga 630.000 yuan di Tiongkok (termasuk pembelian baterai). Sementara itu, harganya di Norwegia diklaim lebih rendah, yaitu antara 410.000 hingga 460.000 yuan.
Nio kemudian memberikan klarifikasi bahwa perbandingan dalam video tersebut tidak akurat. Pasalnya, harga yang dibandingkan adalah harga pembelian di Tiongkok, sementara di Norwegia menggunakan skema Battery as a Service (BaaS). Nio juga menjelaskan bahwa perbandingan tersebut mengabaikan bea masuk dan pajak yang berlaku di Norwegia. Dengan tegas, Nio menyatakan bahwa perbandingan tersebut menyesatkan publik karena secara tidak langsung menggiring opini bahwa Nio memperlakukan konsumen domestik dan internasional secara berbeda, dan seolah-olah 'menipu' konsumen di Tiongkok.
Akibatnya, Nio menggugat operator akun tersebut, yang diketahui adalah Shanghai Yunti Information Technology Co, Ltd, atas dasar penyebaran rumor daring dan pencemaran nama baik perusahaan. Nio juga menuntut permintaan maaf secara terbuka serta kompensasi sebesar 2 juta yuan.
Pengadilan memutuskan bahwa Nio memenangkan perkara tersebut. Shanghai Yunti Information Technology Co, Ltd. kemudian diperintahkan untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui akun 'Che Shiji' selama 30 hari berturut-turut. Selain itu, mereka juga diwajibkan membayar ganti rugi sebesar 300 ribu yuan kepada Nio.
Sean, yang ternyata merupakan mantan karyawan Nio, sebelumnya memposting di akun Weibo mengenai gugatan Nio terhadap Che Shiji. Ia menuduh bahwa ada merek tertentu yang berada di balik kasus tersebut. Tudingannya mengarah pada BYD, yang dituduh telah menyediakan materi untuk Che Shiji. Ia mendesak merek ini untuk menunjukkan itikad baik dan secara pribadi membantu Che Siji membayar kompensasi yang diperintahkan oleh pengadilan.
Sean mempertanyakan etika yang digunakan seseorang sebagai 'senjata' untuk memperoleh banyak _like_ dan kemudian membiarkan mereka menanggung ganti rugi setelah digugat.
Dalam unggahan yang kini telah dihapus, Sean mengklaim memiliki bukti bahwa BYD telah menugaskan Che Siji untuk melakukan pencemaran nama baik terhadap Nio. Ia juga menyatakan bahwa ia mengetahui nama-nama semua orang yang terlibat, mulai dari klien yang melakukan pemesanan hingga penjual yang menerimanya. Sean juga mengatakan bahwa jika bukti tersebut diungkapkan, orang-orang tersebut akan kehilangan pekerjaan.
Kini, tudingan tersebut berbalik menjadi permintaan maaf. Sean baru-baru ini menyatakan bahwa klaim sebelumnya yang menyebutkan BYD memanipulasi akun liputanku untuk mencemarkan nama baik perusahaan pesaingnya, Nio, sepenuhnya adalah karangan belaka. Ia mengakui bahwa pernyataan ini melanggar hak BYD atas reputasi.
"Dengan ini saya mengklarifikasi secara terbuka dan dengan tulus meminta maaf kepada BYD Company," demikian bunyi pernyataan maafnya.